TANA PASER – Camat Batu Engau M. Tauhid bersama lima kepala desa yakni Kades Segendang, Riwang, Pengguren Jaya, Lomu dan Kades Mengkudu serta perwakilan dari Badan perwakilan desa ( BPD ) mendatangi kantor DPRD Paser terkait tindak lanjut rencana pemerintah daerah akan membangun sarana prasarana jalan di Desa Batu Engau.
Kedatangan aparat kecamatan dan desa di Kecamatan yang berbatasan dengan Kabupaten Kota Baru Kalsel ini, diterima Komisi III DPRD Paser dan turut hadir Kabid Bina Marga Dinas PU Asnawi serta sejumlah tokoh masyarakat Batu Engau, Senin ( 10/04/2023)
Komisi III, Budi Santoso dan Faturrahman menyambut dan mendegarkan pemaparan dari beberapa kepala desa yang mana mereka menginginkan rencana pembangunan didesa mereka disegerakan mengingat sebentar lagi moment Idul fitri.
Keinginan masyarakat segera diperbaiki dan menyampaikan urgensi – urgensi yang mana ada beberapa titik ruas jalan yang cukup parah dan tidak bisa dilewati kendaraan roda empat, maka dari itu kebutuhan – kebutuhan didesa sangat terhambat.
Camat Batu Engau Tauhid menjelaskan ada beberapa kegiatan besar yang akan direalisasikan di Kecamatan Batu Engau yaitu ruas Jalan Kerang – Mengkudu dengan nilai Rp26, 9 M, kemudian peningkatan jalan Mengkudu – Lomu dan Pengguren dengan nilai Rp 31, 8 M dan pembangunan jembatan desa Tempakan dengan nilai Rp 4, 9 M.
Sementara, Kades Lomu M Yasin menjelaskan bahwa maksud kedatangan untuk memastikan kapan bisa direalisasikan, khususnya jalan yang cukup parah karena di 5 desa ini saling terhubung.
“Kami juga sudah berkoordinasi dengan pihak – pihak perusahaan swasta yang ada untuk dapat membantu,” sebutnya.
Kepala Bidang Bina Marga Asnawi mengatakan, untuk proses lelang di ruas jalan Batu Engau sudah ada pemenangnya.
“Permasalahan sudah saya inventarisir bahwa pekerjaan ini tinggal mereview saja karena kegiatan tahun kemaren. Untuk peningkatan Kerang – Mengkudu sudah ada pemenang lelangnya, kemudian yang 4 paket yaitu peningkatan jalan Mengkudu – Lomu, Pengguren – Segendang, Keladen dan Senipah, kami sudah berkoordinasi dengan konsultan untuk bisa hari Jumat pekan ini sudah bisa lelang,” kata Asnawi.
Kemudian lanjutnya untuk tiga paket yang ada di Kerang yang mana sudah ada nomenklaturnya di SIPD tidak mungkin di tunda, karena menunggu perubaha.
“Jika di bulan oktober saya yakin dana sebesar Rp 26 M tidak bisa terserap dan akibatnya lebih banyak lagi, masyarakat tidak bisa menikmati hasil pembangunan nantinya,” sebut Asnawi.
Sedangkan Fatur mengakui kondisi jalan yang ada memang cukup parah karena memang tidak tertangani maksimal selama bertahun – tahun dan juga pihak perusahaan perkebunan yang memakai akses jalan umum ini semestinya memelihara kondisi jalan.
“Pihak desa turut aktif berperan untuk berkoordinasi dengan pihak perusahaan agar bersama – sama berperan dan turut memelihara, dan ditahun 2023 ini kabid bina marga juga menjelaskan ada dana – dana tanggap darurat yang bisa dipakai diluar 5 paket kegiatan yang ada,” tungkasnya.